|
Gedung Sate sudah berdiri megah pada jaman Belanda |
Siapa sih yang tak mengenal Gedung
Sate? Jika kamu sering berkunjung ke Bandung, pasti deh pernah ngelewatin atau
minimal tahu dan ‘ngeh’ akan keberadaan gedung ini. Tapi tahu gak sih
sebenarnya apa Gedung Sate itu dan cerita di baliknya? Gedung Sate saat ini
menjadi kantor pusat Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Gedung Sate memiliki nilai
sejarah yang tinggi karena sudah dibangun sejak 27 Juli 1920. Bentuk bangunan
Gedung Sate persegi panjang, membentang dari Selatan ke Utara, Gedung Sate
bersumbu lurus ke tengah-tengah Gunung Tangkuban Perahu. Dulu nama asli Gedung
Sate adalah Gouvernements Bedrijven atau biasa disingkat GB. Namun kemudian
lebih dikenal dengan nama Gedung Sate karena di puncak menara gedung terdapat
tusuk sate dengan enam buah ornamen berbentuk jambu air.
Enam ornamen di tusuk sate konon
melambangkan modal awal pembangunan pusat pemerintahan itu sebesar 6 juta
gulden. Dengan modal sebesar itu, dalam waktu empat tahun dapat terselesaikan bangunan utama Gedung
Sate, Kantor Pusat Pos Telegraf dan Telepon (PTT), Laboratorium dan Museum
Geologi, serta Dinas Tenaga Air dan Listrik.
|
Gedung Sate sekarang, lebih asri dengan taman :) |
Ir. Haryoto Kunto dalam bukunya Balai Kota Agung Bandung (1995) mengungkapkan, proses perencanaan dan pembangunan Gedung Sate di tahun 1920 merupakan pesona teknologi bidang konstruksi yang menakjubkan, mengingat sampai saat ini bangunan tersebut masih tetap kuat dan utuh, juga penuh daya pesona estetika arsitektur yang tak lekang oleh jaman.
Pembangunan Gedung Sate merupakan proyek kerja konstruksi yang besar menurut ukuran jamannya. Proses pembangunan Gedung Sate masih menggunakan cara konvensional dengan materi bangunan lokal dan mengerahkan buruh bangunan yang cukup banyak. Kualitas dan hasil pembangunan Gedung Sate sangat mengagumkan. Konstruksi bangunan Gedung Sate lebih banyak memakai batu alam dan bata dibandingkan konstruksi beton. Proses pembangunannya ditangani secara profesional dengan memerhatikan standar teknik, material bangunan yang tepat menurut aturan dan ketentuan.
Ternyata salah satu rahasia Gedung Sate masih kuat dan utuh hingga kini adalah karena dinding Gedung Sate terbuat dari kepingan batu di Bandung Timur, sekitar Arcamanik dan Gunung Manglayang. Kepingan batunya berasal dari bongkahan alam yang digali dan dipotong sesuai ukurannya.
Sumber tulisan: Buklet Sejarah Gedung Sate (The History of Gedung Sate) yang diterbitkan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat 2011.
Sumber gambar: www.google.com